Spread the love

IMG-20160602-WA0004Jakarta,BeritaRayaOnline,-Kementerian Pertanian mendorong para pelaku usaha untuk melirik wisata berbasis agribisnis atau wisata agro dikarenakan Indonesia memiliki potensi wisata agro yang sangat besar.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Wisata Agro yang juga merupakan Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Syukur Iwantoro di Malang, Kamis (2/6/2016).

Syukur menyatakan  konsep pariwisata ini sangat potensial untuk dikembangkan di negara dengan sektor pertanian yang berperan besar terhadap perekonomian seperti Indonesia.

Hal ini disampaikan pada rapat kordinasi percepatan pengembangan wisata agro Indonesia di Malang tadi siang.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan percepatan pengembangan investasi wisata agro sebagai upaya untuk penguatan daya saing komoditas pertanian unggulan dapat tercapai.

Lebih jauh Syukur menyampaikan pelaku usaha dapat mengembangkan perkebunan dengan mengutamakan pendidikan dan aktivitas wisata (edutainment).

Konsep perkebunan dengan edutainment telah banyak dikembangkan oleh banyak perusahaan. Misalnya kebun teh di PTPN XII di Wonosari telah memberikan program wisata dan pendidikan bagi publik.

“Konsep wisata agro dapat dimanfaatkan ketika komoditas teh jatuh, bisnis wisatanya dapat menutup pendapatannya,” kata Syukur.

Syukur menjelaskan wisata agro memberikan kontribusi yang sangat besar bagi berbagai pihak. Objek wisata agro merupakan objek wisata alternatif yang mendukung program green economy. Selain itu, objek wisata agro juga dapat menjadi objek pendidikan terutama anak-anak untuk lebih mengenal alam.

“Sebagian besar pengunjung wisata agro adalah anak-anak sekolah. Oleh karena itu, selain bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pariwisata, kami juga akan membangun sinergi dengan Kementerian Pendidikan,” jelas Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI) Hibram Turangan.

Selanjutnya, wisata agro dapat dimanfaatkan sebagai media promosi tentang produk-produk pertanian unggulan dan juga meningkatkan daya saingnya.

Menurut Syukur, Indonesia mampu bersaing dengan negara lain dalam hal produk pertanian unggulan. Contohnya adalah BBIB Singosari yang sudah mulai menerapkan edu wisata dalam program pertanian mereka.

Selain memberikan edukasi, tumbuhnya objek wisata agro juga dapat mengangkat pendapatan ekonomi masyarakat di daerah sekitarnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa wisata agro memiliki manfaat berlipat ganda,” ujar Syukur.

Syukur berharap AWAI dapat membantu para calon investor untuk terus mengembangkan prospek wisata agro di Indonesia. Berbagai potensi wisata agro yang dimiliki akan tumbuh dengan cepat apabila banyak investor yang tertarik di bidang ini.

“Saya sangat bangga dengan perkembangan wisata agro. Sudah banyak perusahaan yang bergerak ke arah wisata agro,” jelas Syukur.

Hadir dalam kegiatan ini Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian, Ketua Dewan Pengurus Pusat AWAI, Direksi PTPN XII, Ketua Lembagan Sertifikasi Profesi Pariwisata Nasional, dan Anggota Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Wisata Agro Jawa Timur dan Jawa Tengah.(**/siaran pers biro humas dan informasi publik kementerian pertanian/lasman)

Editor  : Pulo Lasman Simanjuntak

Tinggalkan Balasan