Jakarta, BeritaRayaOnline,-“Diabetes adalah masalah kesehatan besar baik di tingkat global maupun kawasan Asia Tenggara. Diabetes kini ada di posisi ke-8 penyebab kematian terbesar di dunia. Namun, untuk perempuan diabetes di posisi ke-5,” ujar Dr.Jihane Tawilah, Wakil WHO untuk Indonesia, pada acara Dialog Interaktif Hari Kesehatan Se-Dunia, di Jakarta, Kamis, 7 April 2016.
Dari 422 juta penyandang diabetes di seluruh dunia , 96 juta diantaranya tinggal di negara-negara WHO di Asia Tenggara. Jumlah penyandang diabetes di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat mencapai setengah dari jumlah global.Perkembangan demografis dan sosio-ekonomi kedua kawasan ini sejalan dengan tren epidemiologisnya.
“Urbanisasi dan perubahan gaya hidup menyebabkan orang dewasa maupun anak-anak menjadi kurang gerak. Obesitas pada anak meningkat sejalan dengan berkembangnya makanan siap saji, makanan energi tinggi, permainan internet, hiburan televisi, dan kendaraan bermotor,” katanya.
Dr.Jihane Tawilah, Wakil WHO untuk Indonesia, menjelaskan lagi dari estimasi penyandang diabetes di kawasan kita, kasus diabetes meningkat dari 17 juta di tahun 1980 menjadi 96 juta di tahun 2014.Jumlah ini akan terus meningkat. Angka prevalensi diabetes sebesar 4,1 persen tahun 1980 berlipat dua menjadi 8,6 persen tahun 2014.
“Studi terkini menunjukkan angka diabetes pada orang dewasa mencapai 20 % di beberapa negara dan sebagian besar adalah penderita diabetes tipe 2 atau dari 2 tipe diabetes. Keadaan dimana tubuh tak lagi mampu memproduksi atau memanfaatkan insulin. Kondisi ini dan komplikasi yang disebabkannya dapat dicegah,” katanya. (lasman simanjuntak)