
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Tak kurang dari 20 perusahaan asal Amerika Serikat tengah menjajaki peluang mengembangkan investasi di sektor pertanian.
Dari perusahaan tersebut, beberapa diantaranya merupakan perusahaan yang sudah beroperasi di negeri ini seperti Cargill, Sygenta dan Monsanto, dan Philip Morris International.
Namun, ada pula perusahaan yang sudah eksis di Indonesia tapi belum terlalu dikenal publik dengan baik seperti Dow Agrosciences, produsen pestisida dan Archer Daniels Midland (ADM), perusahaan di bidang energi.
Rencananya, perusahaan asal Negeri Paman Sam ini akan mengembangkan bisnis perbenihan, pestisida, pakan ternak, obat dan vaksin hewan.
Hari Priyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku telah bertemu dengan perwakilan dari perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam pertemuan, ia menjelaskan kebijakan pertanian Indonesia yang berkaitan dengan rencana investasi yang akan mereka lakukan dalam waktu dekat.
“Umumnya mereka yang sudah eksis mau mengembangkan investasinya di sini, jadi mereka mau bertanya tentang arah kebijakan pertanian nasional ke depan,” ujar Hari Priyono di Jakarta, Kamis sore (31/3/2016).
Keinginan perusahaan-perusahaan ini untuk mengembangkan investasi pertanian karena mereka melihat potensi pasar Indonesia yang semakin besar setiap tahun.
Untuk itu, Hari mempersilahkan jika perusahaan ini berinvestasi memang tertarik menggarap pasar domestik. Namun, dia mengingatkan bila perusahaan ini hanya sekadar ingin memasarkan hasil produksi pertanian mereka di Indonesia tanpa adanya kejelasan soal investasi, maka pemerintah akan membuat regulasi baru untuk memproteksi petani di Indonesia.
Namun sayang, Hari enggan membeberkan berapa potensi nilai investasi mereka, bila akhirnya jadi mengembangkan usahanya di Tanah Air. “Belum sampai bicara nilai investasi,” elaknya.
Sementara itu, Adrian Gasparian, Perwakilan dari Archer Daniels Midland (ADM) mengatakan perusahaannya memang berniat untuk mengembangkan usaha industri pertanian di Indonesia.
Dia memastikan usaha pertanian yang akan dikembangkan ini berkelanjutan dan bersifat jangka panjang, namun dia enggan menyebut komoditas yang akan digarap nantinya.
Agar bisa berjalan mulus, dia pun mengaku ingin mencari beberapa peraturan di bidang pertanian. Selama ini ADM yang sudah memiliki cabang di 75 negara ini hanya memiliki kantor perwakilan di Indonesia dan dengan menjadi salah satu pemegang saham saham di Wilmar International Limited.(kontan.co.id/infovesta2.com/lasman simanjuntak)