Jakarta, BeritaRayaOnline,- Pada siang jelang sore ini (Rabu, 26/10/2022) beritarayaonline menerima paket kiriman via PT.Kantor Pos Indonesia.
Kali ini kiriman datang dari Penyair Nanang Ribut Supriyatin yang mengirim Kumpulan Puisi 65 Sajak Pilihan ditulis kurun waktu 2021-2022.
Buku dengan cover warna merah muda dan dasar putih ini diterbitkan oleh Hyang Pustaka , sebuah penerbit yang beralamatkan di Jln.Ki Ageng Tapam Tepak, Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat.
Buku kumpulan puisi 65 Sajak Pilihan karya Penyair Nanang Ribut Supriyatin ini cetakan pertama, Oktober 2022, 14×20 cm, vi+68 hlm dengan ISBN : 978-623-88310-1-2.
Dimulai dengan puisi berjudul SAJAK CINTA (24 Juni 2022) dan ditutup dengan SAJAK TERIMA KASIH (23 Juni 2022).
Dari penerbit kata pengantarnya antara menyebutkan pada puisi-puisi Nanang R Supriyatin dapat ditemukan sisi yang lebih dominan, rasa, dan pengalaman batin yang ditonjolkan,sehingga terjadi ruang dialog yang begitu dekat dengan pembaca.
Dalam buku kumpulan puisi ini Penyair Nanang R Supriyatin banyak berbicara tentang kehidupan sosial yang terjadi baru-baru ini, dari perkembangan zaman, kehidupan dirinya dan lingkungan sekitar serta pengalaman-pengalaman batin dimasa usia yang telah senja.
Penyair pensiunan PNS/ASN Pemprov DKI Jakarta ini juga terkadang kembali ke ingatan masa lalu di lingkungan keluarga, pertemanan, hingga tempat-tempat yang dikunjungi.Ia menggali, menemukan kisah dan peristiwa yang pada akhirnya ia ungkapkan kembali dengan karya puisi.
Terima kasih sebesar-besarnya buat Penyair Nanang R Supriyatin -sahabat beritarayaonline sejak usia remaja – yang sama-sama memulai karir kepenyairan pada era tahun 1980-an.
Serta bersama Penyair Ayid Suyitno Ps , Harianto Gede Panembahan, Humam S. Chudori , dan masih banyak lagi pada tahun 1984 ikut mendirikan kelompok diskusi SASTRA KITA JAKARTA.
Sejak Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) oleh PT.Jakpro mulai dibuka untuk pengunjung awal tahun 2022 ini, beritarayaonline sering kali bersama-sama rekan Nanang R Supriyatin terutama menghadiri acara-acara sastra-semisal Senja Berpuisi- di Gedung Panjang Ali Sadikin Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB.Jassin Taman Ismail Marzuki (TIM) Jln.Cikini Raya, Jakarta Pusat.
Biodata Nanang Ribut Supriyatin
Kelahiran Jakarta, 6 Agustus 1962. Sarjana Administrasi Publik Perguruan Tinggi Swasta ini menulis puisi, cerita pendek dan artikel sejak tahun 1980-an yang dimuat di berbagai media massa, seperti: Majalah Sastra dan Budaya Horison, Gadis, Anita Cemerlang, Hai, Mode, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Terbit, Republika, Pelita, Berita Buana, Suara Karya, Swadesi, Simponi, Berita Yudha, Terbit, Cakrawala (Jakarta) Banjarmasin Post (Ban-jarmasin), Karya Bhakti (Mataram), Singgalang (Padang), Kedaulatan Rakyat, Pusara (Yogyakarta) dan Lampung Post (Lampung).
Puisi dan cerita pendeknya memenangkan Lomba Cipta Puisi/Cerpen yang diadakan skh. Sinar Harapan (1982), Gelanggang Remaja Bulungan (1982), Biro Informasi Sastra Banjar-masin (1983), skh. Terbit (1983), skm. Swadesi (1989), HP3N Batu Malang (1994), Penerbit Puspa Swara (1994) dan Kelompok Lingkaran Komunikasi Malang (2002). Aktif dalam Kelompok Study Sastra PPK Kuningan (1981-1983), Komunitas Sastra Indonesia (1996-2000).
Ia merupakan salah seorang pendiri Kelompok Sastra Kita Jakarta (1984-sekarang). Disutradarai Djadjat Mahendra ikut mementaskan teater di HotelJayakarta, TMII (1983) dan dua kali menjadi figuran sinetron remaja di TVRI (1984).
Diundang Dewan Kesenian Jakarta dalam Malam Baca Puisi Kemer-dekaan (1986), Forum Puisi Indonesia (1987), Pembacaan Puisi Tiga Penyair Jakarta (1988), Pembacaan dan Diskusi Puisi Penyair Jakarta (1989).
Membacakan puisi di TMII (1985), PPIA-Surabaya (1986), SMAN 3 Tanjung Karang, Lampung (1986), Taman Budaya, Solo (1995), Taman Budaya, Lampung (1996), Kayu Tanam, Padang (1997) dan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1999).
Antologi bersama yang memuat puisi, cerita pendek dan biodatanya: “An-tologi Puisi Indonesia” (Banjarmasin, 1980), “Pendopo Taman-siswa Sebuah Epi-sode” (Yogyakarta, 1982), “Empat Melongok Dunia” (1984), Sketsa Sastra Indo-nesia (Jakarta, 1986), “Mengenang Chairil Anwar” (Lampung, 1986), “Antologi Puisi Penyair Indonesia” (Jakarta, 1987), “Antologi Puisi Tiga Penyair Jakarta” (Jakarta, 1988), “Antologi Puisi Penyair Jakarta” (Jakarta, 1989), “Menatap Publik” (Jakarta, 1994), “50 Tahun Indonesia Merdeka” (Solo, 1995), “Pusaran Waktu” (Jambi, 1995), “Mengenang Bumi Kelahiran” (Puspa Swara, Jakarta, 1993), “Trotoar” (Tangerang, 1996), “DariBumi Lada” (Lampung, 1996), “Antologi Puisi Indonesia” (Angkasa Bandung, 1997), “Slonding” (Bali, 1998), “Jakarta, Jangan Lagi” (Kolong Budaya, Malang, 1999), “Resonansi Indonesia” (KSI, Jakarta, 2000), “Leksikon Susastra Indonesia” (Korrie Layun Rampan, Balai Pustaka, 2000), “Datang Dari Masa Depan” (Tasik, 2001), “Leksikon Kesusasteraan Indonesia” (Pamusuk Eneste, 2001), “Equator” (Yogyakarta, 2011) dan “Dari Sragen Memandang Indonesia” (Sragen, 2012). Sedangkan antologi puisi tunggalnya yang sudah terbit: “Nyanyian Anak Negeri” (1984), “Suara Suara” (1985), “Dunia Di Persimpangan Jalan” (1989), “Prosa Pagi Hari” (1995) dan “Bayangan” (1996).Nanang termasuk salah seorang penerima Puputan Margarana Award (Bali, 1998) untuk sebuah puisinya berjudul “Evenia.(BRO-1)
Salam Puisi Indonesia.
(Pulo Lasman Simanjuntak)