Jakarta,BeritaRayaOnline,-Sudah pasti b rekayasa dan pengembangan kelembagaan pengelola investasi pertanian yang sejak awal 2015 gencar diadakan pemerintah diperlukan.
Sejak awal tahun 2015, pemerintah melalui Kementeian Pertanian meluncurkan berbagai program investasi di sektor pertanian, utamanya tanaman pangan.
Program tersebut didasari dari hasil analisis yang komprehensif sebagai pengungkit pencapaian swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
Perbaikan jaringan irigasi 3 juta ha, pengadaan alsintan pra dan pasca panen 60 ribu di 2015 dan 100 rb di 2016, adalah investasi berharga untuk kesinambungan pembangunan pertanian.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Agung Hendriadi mengatakan menyadari berharganya investasi tersebut, Kementan sudah barang tentu sangat mempertimbangkan aspek operration, repair dan maintenance (ORM) investasi tersebut agar pemanfaatannya bisa berkesinambungan.
Untuk perbaikan dan pengelolaan jaringan irigasi, kelembagaan P3A selalu terlibat aktif mulai dari revitalisasi sampai dengan manajemen pemanfaatan dan pengelolaan jaringan irigasi.
Hal penting yang masih harus kita bina adalah kemampuan kelembagaan P3A mampu selanjutnya melakukan pemelihaan dan perawatan khususnya jaringan irigasi tersier. Sistem arisan air yang telah ada dan berlaku di beberapa wilayah layak untuk kita kembangkan lebih luas.
Selanjutnya kata Agung, sama halnya jaringan irigasi, pengadaan alsintan yang dalam 2 tahun terakhir sangat masif perlu juga dibangun sistem operation repair dan maintenance (ORM) nya.
Terkait ORM alsintan, langkah awal penguatan kelembagaan yang telah dilakukan Kementan adalah penguatan Gapoktan/Poktan penerima alsintan, Usaha Pengelola Jasa Alsintan (UPJA. Pada akhir tahun 2015, secara berjenjang Kementan telah melaksanakan pelatihan ORM alsintan di propinsi sentra produksi padi.
Langkah awal ini tentu masih perlu dilanjutkan secara masif agar investasi besar Pemerintah diatas dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan.
Agung mengatakan, ke depan pola revolving investasi tersebut mungkin perlu kita rumuskan bersama.(**/siaran pers humas dan ip kementerian pertanian/lasman simanjuntak)