Serang, BeritaRayaOnline,- Pengelola jalan tol Tangerang-Merak, PT Marga Mandalasakti (MMS) memberikan sinyal untuk ikut ambil bagian dalam tender proyek pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang. Namun, MMS akan mempelajari lebih dulu dokumen tendernya secara utuh.
“Dokumen tendernya sedang disiapkan oleh BPJT (badan pengatur jalan tol). Jadi, kemarin kami dapat undangan untuk ambil pra kualifikasi. Disitu ada beberapa proyek tol. Ada Serang-Panimbang, Cikampek II, Legundi, Cisumdawu, dan lainnya,” kata Presiden Direktur PT MMS, Wiwiek Dianawati Santoso, di sela kegiatan “Media Gathering”, di rest area KM 68 Tol Tangerang-Merak, Rabu sore (29/6/2016).
Menurutnya, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui detil mengenai proyek tersebut. Jika detail engineering design (DED) proyek tersebut sudah fix, kata Wiwiek, baru akan menentukan sikap.
“Kita belum tahu jelasnya seperti apa, karena ini kan baru akan ditender. Biasanya kalau sudah fix DED-nya, baru kita ngomongin. MMS melihat dulu, saya belum lihat dokumen tendernya. Kita tahu trase-nya seperti apa, tapi kita belum tahu jelasnya dan juga kita lihat dulu studi kelayakan yang ditawarkan seperti apa,” tukasnya.
Meski demikian, kalaupun akan ikut lelang proyek tersebut yang maju bukan PT MMS, melainkan pemegang saham mayoritas PT MMS, yaitu PT Astratel Nusantara.
“Mungkin tidak bisa MMS. Kalau di kita kan, MMS ini hanya boleh satu perusahaan mengelola satu jalan tol. Jadi mungkin pemegang saham mayoritas kami yang akan ambil, Astratel Nusantara,” ungkapnya.
Ikut Proses lelang
PT Astra Group berencana mengikuti proses lelang pembangunan jalan tol Serang-Panimbang yang kini telah memasuki masa tender.
“Dokumen tender sedang disiapkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Kami disuruh mengambil dokumen lelangnya. Nanti pemilik saham kami, PT Astra Group yang akan menentukan anak perusahaan,” kata Presiden Direktur (Presdir) PT Marga Mandala Sakti (MMS), selaku operator jalan tol Tangerang-Merak, seperti dikutip Kamis (30/06/2016).
Pihaknya pun mengaku akan melihat terlebih dahulu Detail Engineering Design (DED) yang akan ditawarkan pemerintah.
“Ini kan baru mau ditender, jadi belum tahu sejelas-jelasnya. Kalau sudah fix DED-nya, baru kita ngomongin seperti apa,” dia menjelaskan.
Lebih lanjut, dia enggan berkomentar banyak terkait pihak yang kemungkinan mendapatkan tender pendirian jalan tol sepanjang 84 kilometer (km) yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
“Nanti kita lihat dulu dokumen tender nya seperti apa. Kita musti lihat study kelayakannya seperti apa,” tandas dia.
Seperti diketahui, pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 84 kilometer akan dibagi ke dalam tiga seksi. Tol ini dibangun guna menunjang sektor pariwisata di Banten, terutama bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Adapun seksi lokasi pembangunan jalan tol Serang-Panimbang yakni, Seksi I Serang-Rangkasbitung, Seksi II Rangkasbitung-Bojong dan Seksi III Bojong-Panimbang. Kebutuhan lahan untuk tol tersebut mencapai 785 hektar yang melalui 50 desa dan kelurahan, 14 kecamatan dan empat kabupaten dan kota, dengan nilai investasi keseluruhan sekitar Rp 10,8 triliun.
Sementara untuk proses pembebasan lahan sudah dilakukan sejak 2015 lalu. Untuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) juga diselesaikan melalui fasilitas Komite Percepatan Penyedia Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
Ditandatangani Gubernur Banten
Gubernur Banten H.Rano Karno secara resmi menandatangani kepastian penetapan lokasi untuk Tol Serang—Panimbang sepanjang 84 km. Pembangunan tersebut dilakukan dalam tiga seksi yaitu, Seksi I (Serang-Rangkasbitung), Seksi II (Rangkasbitung-Bojong) dan Seksi III (Bojong-Panimbang).
Proyek jalan tol ini menelan investasi Rp10,8 triliun dengan membutuhkan tanah seluas kurang lebih 785 hektare. Ada empat wilayah yang akan dilewati yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang dengan rincian 14 Kecamatan, 48 Desa dan Kelurahan.
Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementerian PUPR Subagiono mengatakan, penetapan lokasi pembangunan tol Serang-Panimbang merupakan rencana awal untuk percepatan proses tahapan selanjutnya. Jika proyek ini bisa terealisasi dengan cepat maka akan terjadi konektivitas di wilayah selatan terutama menuju KEK Tanjung Lesung.
“Proyek ini prioritas dari Bapak Jokowi. Semoga proses pembebasan lahan dan pelelangan segera selesai,” katanya Rabu (29/6/2016)
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Wahyu Utomo menambahkan, pihaknya sudah melaporkan ke Menteri perekoniman, bahwasanya Menteri menginginkan penetapan lokasi ini menjadi sangat penting dan meminta penyelesaiannya ditarget pada tahun 2018.
“Kami berharap tahun ini mendapatkan investor dan proses pengadaan tanah cepat selesai karena dana sudah disiapkan oleh pemerintah. Sekali lagi saya berharap kerja sama disini bisa dipercepat karena akan sangat berdampak positif pada perekonomian di wilayah selatan,” tambahnya.
Gubernur Banten Rano Karno mengatakan lewat Pembangunan Tol Serang-Panimbang ini merupakan komitmen Presiden Joko Widodo dalam mempercepat pembangunan di Provinsi Banten. Tol ini akan mendukung pariwisata di kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon juga mengatasi disparitas wilayah utara dan selatan banten.
“Pembangunan jalan yang selama bertahun-tahun hanya menjadi impian, hari ini harus diwujudkan sebagai sebagai kenyataan,” ucapnya
Menurutnya dengan penetapan lokasi pembangunan tol Serang-Pandeglang merupakan bagian dari tahapan persiapan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum sebagaimana diamanatkan UU No. 2/2012 dan Perpres 71/2012 sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan perpres No. 148/2015.
“Dua belas proyek nasional di banten menjadi ruh awal apa yg kita sepakati bersama. Saya yakin kepala daerah yang terlewati bisa membantu pembebaan lahannya. Saya juga mohon kepada Kepala Desa, Lurah, Camat dan terutama masyarakat dapat membantu proses ini. Kalo ada yag menghambat bisa terancam batal, maka dari itu saya minta semuanya bersinegri,” kata Gubernur.
Dengan selesainya penetapan lokasi pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang, Gubernur berharap segera dapat dilanjutkan tahapan selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan oleh Kementrian PUPR dan Kanwil BPN Provinsi Banten.(**/dari berbagai sumber/bro-satu)
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak