Bengkulu, BeritaRayaOnline,-Sebanyak 14 dari 259 penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero diduga menjadi provokator dalam peristiwa kebakaran dan kerusuhan di Rutan Malabero, Bengkulu, Jumat (25/3/2016) malam.
Mereka yang sama-sama menempati kamar 4 Blok A Malabero itu, dibawa ke Polres Bengkulu dalam dua tahap. Sabtu (26/3) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, polisi membawa 6 tahanan. Kemudian sekitar pukul 07.00 WIB, polisi kembali membawa 8 tahanan dari Lapas Bentiring.
Mereka yang dimintai keterangan yakni Arizon, Supriyadi, Rosydi, Saipul, Elvis, Haris, Riki, Elza, Doni, Noffri, Fajar. Sementara tiga tahanan lain belum diketahui identitasnya, karena masih menjalani pemeriksaan intensif hingga tadi malam.
Kerusuhan di rutan ini pecah setelah Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu akan membawa Aceng dari rutan.
Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta membenarkan ke-14 tahanan Rutan Malabero dibawa ke Polres Bengkulu. āMasih kita mintai keterangan, masih didalami lagi,ā ujarnya singkat saat dikonfirmasi .
Usai dimintai keterangan mereka langsung dimasukkan ke dalam sel Polres Bengkulu. Mereka masih menjalani pemeriksaan lanjutan.
Terkait dari mana para tahanan ini bisa memperoleh alat pemantik api hingga mampu membakar rutan, kapolres mengaku masih dalam penyelidikan. Begitu pun saat ditanya siapa otak di balik kerusuhan ini, kapolres belum mau berkomentar. āNanti kan masih dalam penyelidikan dulu,ā terangnya.
Sementara itu, rencananya hari ini tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri Cabang Palembang, akan tiba di Bengkulu. Kedatangan Labfor untuk mengecek lokasi kebakaran di Rutan Malabero. Sementara DVI akan melakukan identifikasi para jenazah korban kebakaran.(***/eykel/jhonnie castro/flora)
sumber berita dan foto : fajar.co.id (jpnn)