
Semarang, BeritaRayaOnline,– Perbaikan ruas Jalan Tol Kanci – Pejagan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, arah Jakata – Semarang akan selesai awal Juni 2016. Oleh karena itu, pertengahan Juni 2016 ruas Jalan Tol tersebut arah Jakarta – Semarang bisa beroperasi. Sedangkan ruas Jalan Tol yang sama arah Semarang – Jakarta akan selesai diperbaiki pada Maret 2017.
Demikian dikatakan Kepala Seksi Integrasi Jalan Tol Kanci – Pejagan – Pemalang Seksi I dan II, Zulmarlian Iskandar, kepada wartawan, di sela-sela pemantauan jalan tol tersebut, Senin (25/4/2016). Jalan Tol Kanci – Pejagan sepanjang 35 km.
Sedangkan Jalan Tol Pejagan – Pemalang seksi I dan seksi II sepanjang 20 KM akan mulai beroperasi awal Mei 2016. “Seksi I dan II siap beroperasi awal Mei ini,” katanya.
Pantauan di Tol Kanci – Pejagan arah Jakarta – Semarang memang sedang diperbaiki. Beton-beton yang rusak digaji dan kembali dibeton, dan yang sudah dibeton diberi aspal. Sedangkan jalan tol yang sama arah Semarang – Jakarta belum terlibat mulai diperbaiki, dan kelihatannya kondisi fisiknya masih bagus. “Yang rusak parah adalah arah Jakarta – Semarang sehingga perlu diperbaiki segera,” kata Zulmarlian.
Sementara Jalan Tol Pejagan – Pemalang seksi I dan II terlibat sudah mulus dan siap untuk dilalui kendaraan.
Zulmarlian mengatakan, sedangkan Jalan Tol Pejagan – Pemalang seksi III sepanjang 10 km belum bisa dikerjakan karena terhambat pembebasan lahan. Sedangkan Jalan Tol Pejagan – Pemalang seksi IV sepanjang 26 km mulai dikerjakan karena pembebasan lahannya sudah selesai. “Kita targetkan Jalan Tol Pejagan – Kalimalang bisa selesai dibangun akhir tahun 2017,” janjinya.
Sementara itu, PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali), menyiapkan langkah antisipasi menghadapi lonjakan lalu lintas pada masa liburan saat long weekend 5-8 Mei 2016 serta saat musim mudik Lebaran di bulan Juni-Juli 2016. Diprediksi terjadi lonjakan volume kendaraan yang pada hari puncaknya dapat mencapai dua hingga empat kali lipat dari kondisi normal.
Wakil Direktur Utama PT LMS, Hudaya Arryanto, saat menerima kunjungan media di kantor operasional LMS, Subang, Jawa Barat, Senin (25/4/2016), mengatakan, arus kendaraan keluar dari wilayah Jakarta dan sekitarnya melalui jalan tol Cipali pada saat liburan panjang (long weekend) tanggal 5-8 Mei 2016 diperkirakan akan mengalir sejak Rabu (4/5) hingga Jumat (6/5), dengan prediksi peak traffic yang masuk di Gerbang Tol (GT) Cikopo mencapai sekitar 30.000 kendaraan per hari, atau dua kali lipat dari volume normal yang berkisar 12.000 -15.000 kendaraan per hari.
Sementara, arus balik menuju wilayah Jakarta tampaknya akan terkonsentrasi sejak Sabtu (5/5) hingga Senin (9/5) dengan perkiraan puncak traffic yang keluar melalui GT Cikopo sebesar sekitar 38.000 kendaraan/hari, atau 2,5 kali volume normal.
Menurut Hudaya, LMS mengantisipasi hal tersebut dengan sejumlah persiapan di lapangan, antara lain dengan membuka maksimal gerbang -gerbang tol utama sesuai fluktuasi lalu lintas, yaitu 15 gardu di GT Cikopo dan 11 gardu di GT Palimanan, dan ditambah lagi dengan enam gardu satelit tambahan. Petugas tol di dua gerbang tol tersebut juga ditambah dari semula 90 personil menjadi 140 personil. Tak ketinggalan ditambahkan juga persediaan uang kecil untuk kembalian pembayaran tol.
Hudaya berharap, masyarakat dapat membantu mempercepat transaksi di gerbang-gerbang tol Cipali dengan mempersiapkan uang pas, atau dengan membayar secara non-tunai menggunakan Kartu Flazz BCA. “Kami juga mengimbau agar masyarakat dapat mengatur jadwal perjalanannya tidak bersamaan supaya tidak timbul kemacetan, khususnya saat arus balik,” kata dia.
Sebagai informasi, LMS telah menerapkan sistem pembayaran non-tunai di ruas tol Cipali sejak akhir Maret 2016.. LMS menjalin kerja sama dengan Bank Central Asia (BCA) untuk penggunaan Kartu Flazz sebagai salah satu alat pembayaran di gardu tol Cipali. Sistem pembayaran elektronik yang dibangun LMS bersifat terbuka dan multibank. Ke depan LMS akan memperluas kerjasama e-payment dengan bank-bank yang memiliki ijin penyelenggaraan pembayaran elektronik.
Dikatakan, persiapan yang lebih besar lagi tengah dilakukan oleh LMS untuk mengantisipasi arus mudik/balik Lebaran di bulan Juni-Juli 2016 yang diperkirakan membawa lonjakan traffic Cipali hingga empat kali lipat kondisi normal. Untuk memperlancar arus lalu lintas, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU-Pera telah menginstruksikan kepada LMS dan Jasa Marga untuk mengintegrasikan sistem pembayaran tol pada jalan tol Cipali dan jalan tol Jakarta-Cikampek serta Jalan tol Cipularang-Padaleunyi (Purbaleunyi).
Proses integrasi ini direncanakan selesai pada minggu kedua Juni 2016, yakni menjelang arus mudik Lebaran 2016. Dengan adanya integrasi ini para pengendara yang asal-tujuan perjalanannya menerus hanya perlu melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol tujuan, dan tidak lagi perlu bertransaksi di GT Cikopo, sehingga diharapkan mampu mengurai antrian kendaraan secara optimal.
Konsekuensinya, antrian kendaraan pemudik diprediksi akan bergeser ke GT Palimanan. Untuk mengantisipasinya, saat ini LMS sedang membangun perluasan GT Palimanan dari semula 11 gardu menjadi 23 gardu yang terdiri atas gardu-gardu permanen dan gardu satelit. Pantauan di lapangan menunjukkan para pekerja sedang giat melakukan pemancangan pondasi serta pengurugan dan pemadatan tanah untuk perluasan gerbang tersebut. GT Sumberjaya juga diperluas untuk dapat menampung pengalihan arus sekiranya terjadi kepadatan di GT Palimanan.
Hudaya berharap, untuk mensukseskan program integrasi ini sesuai amanat pemerintah. “Bersama-sama Jasa Marga, secara intensif kami lakukan koordinasi dan penyesuaian sistem, prosedur operasional serta peralatan tol, baik untuk pembayaran tunai maupun e-payment agar integrasi dapat terlaksana tepat waktu,” kata dia.
Dua Lajur Selesai
Pengaspalan permukaan jalan Tol Kanci – Pejagan sepanjang 35 kilometer sampai sekarang sudah mencapai 48 persen dan ditargetkan selesai 15 Juni 2016.
“Targetnya sebelum Lebaran dua lajur di ruas ini selesai dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemudik dengan ketebalan lima centimeter,” kata Kepala Cabang Tol Integrasi Kanci Pejagan dan Pejagan-Pemalang Seksi 1-2, Zulmarlian Iskandar, di Brebes, Senin (25 April 2016).
Menurut dia, pengaspalan berikutnya sehingga 10cm akan diteruskan setelah angkutan Lebaran 2016.
Sementara itu, lanjutnya, pembongkaran beton lama yang bermasalah sudah mencapai 97 persen, pengecoran 77 persen dengan ketebalan dari 20 cm menjadi 30cm.
Tol Kanci-Pejagan kini sudah diambilalih pengelolaannya oleh PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Untuk perbaikan jalur A (arah Kanci ke Pejagan) perbaikannya telah dimulai sejak 4 Desember 2015 dan berakhir Juni 2016. Sedangkan jalur B (arah Pejagan ke Kanci) perbaikannya baru akan dimulai 31 Maret 2017.
PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengambilalih pengelolaan jalan tol ruas Kanci-Pejagan senilai Rp500 miliar dengan porsi kepemilikan 75:25 sedangkan perbaikan jalan tol dilaksanakan oleh PT Adhi Karya.
Capai 48 Persen
Jalan Tol Kanci-Pejagan, bagian dari Jaringan Tol Trans Jawa terus diperbaiki guna target operasi pada musim lebaran 2016.
Namun, PT Waskita Karya (persero) Tbk selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tersebut fokus pada satu jalur terlebih dahulu.
“Jalan Tol Kanci-Pejagan prioritasnya sebelum Lebaran datang adalah jalur A (Jakarta-Semarang) yang akan diselesaikan pengaspalannya pada 15 Juni 2016,” kata Kepala Cabang Integrasi Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang Seksi I & II, Zulmarlian Iskandar, di Brebes, Senin (25/4/2016).
Secara total, pengaspalan Jalur A saat ini sudah mencapai 48 persen dari 80 persen kerusakan yang sudah diidentifikasi. Sementara itu untuk kedua jalurnya, pengaspalannya dijadwalkan selesai pada Maret 2017.
Kendati hanya bisa menyelesaikan pengaspalan pada satu jalur, Zulmarlian memastikan Tol Kanci-Pejagan bisa beroperasi pada arus mudik Lebaran tahun ini.
Meski bisa beroperasi, kemacetan ketika musim mudik lebaran tiba tetap tak bisa dihindari di ruas tol tersebut terlebih dalam tahap perbaikan.
“Kemacetan di ruas Tol Kanci-Pejagan berada di ujung Penjagan, tetapi dengan dioperasikannya ruas Tol Pejagan-Brebes Timur akan mengurai kemacetan di sana,” ucap Zulmarlian.
Terurainya kemacetan di ruas Tol Kanci-Pejagan, lanjut Zulmarlian akibat didistribusikannya lalu lintas kendaraan ke Gerbang Tol (GT) Brebes Timur sehingga yang biasanya menuju Purwakarta, Pantau Utara Jawa, dan Yogyakarta terpusat di Pejagan bisa menuju arah Brebes Timur.
Untuk pembayaran tol, telah disepakati akan terintegrasi dengan Ruas Tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II menggunakan sistem terbuka.
Artinya, pengemudi yang ingin melewati Tol Kanci-Pejagan dan hendak masuk ke Tol Pejagan-Pemalang bisa mengambil karcis atau tiket tol di GT Mertapada dan membayarnya di GT Brebes Timur.
Adapun tarif Tol Kanci-Pejagan saat ini sebesar Rp 24.000, sementara tarif Tol Pejagan-Pemalang masih menunggu penilaian layak operasi.
Pengelolaan Jalan Tol Kanci-Pejagan diambil alih dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dengan porsi kepemilikan 75:25. Perbaikan jalan tol dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
(**/dbs/lasman simanjuntak)