Spread the love

lionJakarta, BeritaRayaOnline Lion Air Group menyatakan penerbangan ataupun operasional Lion Air Group dari dan ke Jakarta yang melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) berjalan normal sebagaimana mestinya. Hal tersebut sekaligus membantah banyaknya kabar bahwa operasi Lion Air di Soetta mengalami gangguan.

“Kami sampaikan, yakinkan, dan tegaskan bahwa penerbangan ataupun operasional Lion Air Group dari dan ke Jakarta yang melalui Bandara Soekarno Hatta berjalan normal seperti biasa,” kata Manajer Humas Lion Air Group Andy Saladin dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2016).

Sebelumnya, izin kegiatan groundhandling PT Lion Group di Soetta dibekukan sementara oleh Kementerian Perhubungan (Kemhub) pascainsiden salah antar penumpang internasional ke terminal domestik Soetta pada 10 Mei 2016. Pembekuan sementara tersebut akan aktif berlaku pada 24 Mei 2016.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, setelah groundhandling PT Lion Group di Soetta dibekukan Kemhub, pihaknya menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi proses pelayanan penumpang Lion Air di bandara itu.

Menurut Edward, rencana yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan izin kegiatan groundhandling yang tetap dimiliki oleh PT Lion Air Mentari Airlines. Dia menegaskan, setiap maskapai diberi kewenangan untuk menangani penumpang di sisi darat yang izinnya melekat pada sertifikat operator penerbangan (air operator certificate/AOC).

“Kalau kami masih tetap menggunakan groundhandling yang PT Lion Group kan legalnya tidak ada karena dibekukan. Ya, kami siapkan untuk menggunakan izin kegiatan groundhandling yang dipunyai oleh Lion Air sendiri sebagai pemegang AOC,” sebut Edward.

Alasan Lion Air memanfaatkan izin kegiatan groundhandling sendiri lantaran menyakini tidak ada perusahaan groundhandling lain yang mampu melayani Lion Air dengan frekuensi penerbangan sekitar 120 penerbangan sehari di Soetta. Apalagi, kata Edo, pihaknya hanya diberi waktu lima hari kerja sejak 17 Mei 2016, untuk mencari rekanan groundhandling baru.

“Tidak ada yang mampu melayani kami di Soetta dengan hanya diberikan waktu penyesuaian lima hari kerja saja. Saat ini, kami menyiapkan transisinya saja dari mulai pegawai yang berjumlah 10.000 pekerja. Itu plan B kami,” imbuh Edward.(**/sumber berita/foto/beritasatu.com/20/5/2016/eykel lasflorest simanjuntak)

Editor  : Pulo Lasman Simanjuntak

Tinggalkan Balasan