Spread the love
6. Pertunjukan tarian daerah sebagai salah satu budaya yang ditampilkanJakarta,BeritaRayaOnline,-Rangkaian kegiatan Sail Selat Karimata tahun 2016 yang akan diselenggarakan dari  Agustus hingga Oktober 2016 resmi diluncurkan oleh Menko Maritim Rizal Ramli pada Rabu (1/6/2016) di auditorium Gedung BPPT II Jakarta.
Dalam acara ini, Menko Maritim Rizal Ramli didampingi oleh Menpar Arief Yahya beserta Gubernur Jambi, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung memukul rebana secara bersama-sama sebagai tanda bahwa Sail Selat Karimata 2016 telah resmi dibuka.
Peluncuran Sail Selat Karimata 2016 ini dimeriahkan dengan pameran potensi daerah oleh 4 Provinsi di Kawasan Sail Selat Karimata 2016, dan juga pertunjukan atraksi budaya, lebih lanjut, kegiatan utama Sail Selat Karimata 2016 terdiri dari 4 kegiatan. Pertama, Seminar Nasional tentang Kemaritiman di Provinsi Jambi pada 25 Agustus 2016.
3. Menabuh Rebana sebagai tanda di Launching nya Sail karimataKedua, acara puncak yang akan dilaksanakan pada 15 Oktober mendatang di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Acara puncak ini rencananya akan diisi dengan berbagai hiburan, antara lain international yacht competition,  kompetisi sambal, Asian duren competition, Asian textile design competition,  dan Kayong boxing competition. Selain itu, pada puncak kegiatan Sail Selat Karimata yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo itu juga akan dimeriahkan oleh sebuah sendratari.
Sendratari yang melibatkan 500 siswa tersebut dipimpin oleh koreografer-koreografer kenamaan dari Indonesia. Ketiga, Festival Belitong pada 22 Oktober 2016, dan keempat festival bahari Kepri pada 28 oktober 2016. Dalam festival bahari di kepulauan Riau ini, pemerintah mengundang para yachter dan cruiser dari luar negeri untuk ikut menikmati keindahan destinasi wisata di provinsi tersebut.
4.Sambutan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal RamliPada kegiatan sail  yang ke-8 ini Menko Maritim Rizal Ramli mendesak kepada kementerian dan lembaga yang terlibat agar bersungguh-sungguh berkoordinasi dalam persiapannya. Di dalam rakor yang diselenggarakan Kamis (26/5) lalu, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menekankan pentingnya even tahunan itu untuk menjadi penggerak roda perekonomian di kawasan Indonesia bagian barat.
“Saya tidak ingin sekali even ini selesai terus tidak ada apa-apa setelahnya, harus ada impact (dampak) yang dirasakan rakyat,” tegasnya.
Dalam rakor yang juga dihadiri oleh Menperin Saleh Husain, Kasum TNI Didit Ashaf, gubernur dari 4 provinsi serta pejabat kementerian terkait itu, Rizal Ramli juga meminta agar pejabat terkait benar-benar menginventarisasi kebutuhan masyarakat. Contoh mudahnya, tambah dia, adalah jalan yang dibangun untuk even Tour de Flores yang digelar bulan Mei ini.
“PUPR bantu perbaiki dan bangun jalan sepanjang 661 km untuk mempermudah akses di Tour de Flores, ini kan bisa dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.
Oleh karena itu dalam konteks Sail Karimata, Menko Maritim ingin ada perbaikan jalan, pembangunan marina baru atau dermaga floating (terapung) agar kapal pesiar asing bisa masuk. “Cimahi sudah bisa bikin floating marina, dan ini bisa kita manfaatkan,” tukasnya.
4.Sambutan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal RamliDi dalam rakor Kamis lalu terungkap berbagai persiapan secara fisik yang telah dilakukan terkait perhelatan Sail Selat Karimata tahun 2016, yakni pematangan lokasi acara,  pekerjaan pelataran lokasi acara, pembangunan masjid  agung Dasman Al’ Khadir Sukadana, pembangunan panggung VVIP pelataran acara puncak, dan penyiapan lahan lokasi acara Sail Karimata di pelabuhan yang sebelumnya telah ada. Ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya.
Tak hanya itu, Christiandy juga mengatakan bahwa pembangunan tempat tamu VVIP, pembangunan helipad, dan pembangunan tempat Penginapan Presiden RI juga sudah dilakukan.
Lebih jauh, Menko Rizal meminta kepada Gubernur Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Jambi agar benar-benar memanfaatkan even Sail Karimata untuk menciptakan even pendukung.  
 Dan even tersebut, tegasnya, harus berbentuk kompetisi. “Kalau hanya berbentuk seremoni maka selesai acara, Presiden meresmikan ya sudah, pemberitaan juga boring (membosankan),” kata Rizal serius. (***/siaran pers/jubir/nuh/lasman)
Editor   : Pulo lasman Simanjuntak

 

Tinggalkan Balasan