Spread the love

bagusJakarta, BeritaRayaOnline,- Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengatakan, harga beberapa bahan pangan sudah turun kecuali daging sapi. Amran menyebut, harga beras saat ini sudah turun 3%.

Selain itu, harga cabai, ayam, bawang merah, dan minyak goreng juga sudah turun. “Kita mulai dari beras sudah turun 3%, lalu harga cabai, ayam, bawang merah, minyak goreng turun juga. Sekarang tinggal daging.

Ini tidak bisa selesai dalam waktu satu hari. Butuh waktu, kita upaya khusus,” ujar Mentan Andi  Amran Sulaiman  di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/6/2016). Amran menjelaskan, upaya khusus itu dibagi dalam jangka pendek dan jangan panjang.

Dalam jangka pendek, pemerintah akan menggelar operasi pasar besar-besaran. Sedangkan untuk jangka panjang dengan memotong rantai pasokan. Dia menambahkan, terjadinya lonjakan harga belakangan ini tidak berbanding dengan produksi di lapangan.

Contohnya, harga minyak goreng sempat naik dua minggu lalu, padahal ada stok sebanyak 1,8 juta ton dan kebutuhannya sebesar 400 ribu ton. Kemudian harga ayam naik, padahal ada stok sebanyak 250 ribu ton, dan kebutuhannya sekitar 120.000 ton.

“Ini naik karena anomali. Jadi, kita perlu waktu menata,” tutur Amran.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Trikasih Lembong, menyatakan tidak ada pilihan lain bagi pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi, selain menempuh jalur dengan mengimpor daging beku.

“Yang bisa kami respons tentunya adalah menambah pasokan, dan saya kira sudah konsensus semua kalangan kalau memang pasokan itu kurang,” kata Lembong pada pers usai rapat dengan Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Libatkan Swasta

Menurut dia, hitung-hitungan pemerintah, permintaan puncak saat Ramadan dan Lebaran tidak akan terpenuhi dari ketersediaan sapi bakalan impor dari feedloter, serta sapi lokal.

“Kita tahu bahwa kebutuhan per bulan itu 70.000 ton, dan di bulan Ramadan (kebutuhan-Red) melonjak dua kali lipat lebih menjadi 150.000 ton. Perkiraan kami mungkin kekurangannya antara 20.000-50.000 ton,” terangnya.

Dia menambahkan, dengan perusahaan swasta dilibatkan dalam importasi, hal tersebut bisa membantu harga daging sapi semakin bisa ditekan lantaran tambahan pasokan yang berlimpah, di sisi lain kemampuan BUMN juga terbatas.

Dijelaskan, pemerintah telah membuka keran impor kepada swasta sebanyak 23.200 ton untuk menurunkan harga daging menjelang Lebaran.

Ada sekitar 10 perusahaan yang mendapatkan jatah impor tersebut. “Antar 5-10 pihak swasta yang akan bergerak untuk mengimpir daging,” ungkap Thomas. Dia enggan mengungkapkan rincian perusahaan tersebut.

Namun dia menjamin perusahaan tersebut sudah memenuhi klasifikasi dan berkomitmen untuk menambah pasokan daging di dalam negeri. “Jadi sekarang swasta siapa saja boleh tapi tentunya harus swasta yang berkualifikasi.

Jadi harus swasta yang punya pengalaman, punya rekam jejak dan beri kepercayaan bahwa dia serius dan mutu daging serta cara mengecernya bertanggung jawab,” paparnya. Untuk negara asal daging, Thomas mengimbau agar importir tidak hanya bergantung kepada Australia.

Namun juga kepada negara lain, yang tentunya sudah memenuhi syarat yang ditentukan. “Kami imbau importir untuk tidak bergantung pada satu negara saja, seperti Australia misalnya,” tegas dia. (***/sumber berita/suaramerdekacetak/9/6/2016/ foto/beritarayaonline/lasman)

Editor    : Pulo Lasman Simanjuntak

Tinggalkan Balasan