Jakarta, BeritaRayaOnline,- Baru-baru ini Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan bepergian atau travel advisory bagi warganya yang akan berkunjung ke Indonesia. Meski tidak memberikan alasan mendetail mengapa negeri Kanguru tersebut memberlakukan peringatan bepergian, tapi hal ini kuat kaitannya dengan adanya laporan WNI di Taiwan yang terjangkit virus Zika.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan Indonesia bukanlah negara yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) virus zika.
“Virus Zika tidak endemi di Indonesia. Meski nyamuk yang menularkan sama (Aedes Aegypti) dengan demam berdarah tapi sekali lagi Indonesia bukan tempat endemis untuk virus Zika,” ujar Menkes usai membuka Bazar Ramadan di Kementerian Kesehatan, Selasa (21/6/2016).
Menkes menambahkan b dalam waktu dekat pihaknya akan menyurati pemerintah Australia untuk memperjelas tak perlu takut untuk berkunjung ke Indonesia.
Selain itu Menkes justru memperingatkan agar masyarakat Indonesia mewaspadai kondisi demam berdarah yang dianggap lebih mematikan dibandingkan virus zika.
“Jika dibandingkan dengan demam berdarah, lebih membahayakan demam berdarah. Apalagi sekarang ini musim panas seharusnya tapi masih hujan. Kita harus waspada DBD bisa meningkat lagi karena banyak genangan air bersih dimana-mana setelah hujan,” imbuhnya.
Indonesia Tidak termasuk
Indonesia tidak termasuk ke dalam 46 negara yang mengalami outbreak atau kejadian luar biasa (KLB) virus Zika. Indonesia juga tidak termasuk 14 negara dengan transmisi virus Zika. Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, dr. H. Mohammad Subuh, MPPM.
Penegasan ini sesuai dengan data WHO tentang transmisi Zika di dunia. Dalam rilis 15 Juni 2016, WHO menyebutkan sebanyak 60 negara melaporkan transmisi vektor nyamuk yang berkelanjutan. Sebanyak 46 negara mengalami outbreak pertama kasus Zika virus sejak 2015. Sedangkan 14 negara telah melaporkan bukti adanya penularan virus Zika antara tahun 2007 dan 2014 dengan transmisi berkelanjutan.
Selain itu disebutkan pula terdapat 4 negara atau wilayah melaporkan bukti penularan virus Zika tanpa transmisi berkelanjutan, yakni: Kepulauan Islands, Polinesia Perancis, Chile dan YAP (Negara Federasi Micronesia). Sepanjang minggu kedua hingga 15 Juni 2016, tidak ada negara baru yang melaporkan transmisi penularan virus Zika dari vektor nyamuk atau transmisi orang (seksual).
Virus Zika pertama kali ditemukan pada air liur monyet di Uganda melalui monitoring demam kuning (Yellow Fever) pada tahun 1947. Virus Zika pertama kali ditemukan menginfeksi manusia di Uganda dan United Republic Tanzania pada tahun 1952.
(**/suara.com/bro-1)
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak