Spread the love

20160407_085257Jakarta,BeritaRayaOnline,– “90 persem penderita diabetes di  seluruh dunia merupakan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, dan sebetulnya 80 persen dapat dicegah,” kata Menteri Kesehatan Prof.Dr.dr.Nila F Moeloek, Sp.M (K) pada pembukaan Dialog Interaktif Hari Kesehatan Se-dunia 2016 berlangsung di Jakarta, Kamis pagi (7/4/2016).

Acara Hari Kesehatan Se-dunia bertepatan dengan tanggal berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang diperingati setiap 7 April.Tema global yang dipilih oleh WHO adalah diabetes dengan sub tema “Diabetes Superhero”.Sementara untuk tema nasional tahun ini adalah “Cegah, Obati, Lawan Diabetes”.

20160407_085403

Menurut Menkes, dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang diabetes berusia kurang lebih 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5 persen dari penduduk dunia.

“Namun, satu dan dua orang dengan diabetes tidak tahu bahwa dia penyandang diabetes.Oleh karena itu sering ditemukan penderita diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan jantung, stroke,infeksi kaki yang berat dan beresiko amputasi, serta gagal ginjal stadium akhir,” jelasnya.

Menteri Kesehatan Prof.Dr.dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) menjelaskan diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula akibat gangguan pada pankreas dan insulin.Di Indonesia, data Riskesdas menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia dari 5,7 persen tahun 2007 menjadi6,9 persen atau sekitar 9,1 juta pada 2013.

Data Internasional Diabetes Federation tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta. Seperti kondisi di dunia, diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Data Sample Registration Survey 2014 menunjukkan bahwa diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor tiga di Indonesia dengan persentase 6,7 persen setelah stroke (21,1 persen) dan jantung koroner (12,9 persen).

“Bila tidak ditanggulangi kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitas, dan kematian dini. Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penyandang diabetes, keluarga mereka, dan negara,” ujar Menkes.

Lebih lanjut Menkes menyatakan salah satu faktor predomian diabetes adalah berat badan berlebih dan obesitas. Pola makan atau diet kaya kalori, garam, lemak jenuh, gula dan rendah serat dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih dan dengan demikian meningkatkan resiko diabetes. Keadaan ini cukup tinggi prevalensinya di masyarakat Indonesia.

Untuk mengendalikan diabetes Kementerian Kesehatan sendiri telah membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk memudahkan akses warga melakukan deteksi dini penyakit diabetes.Selain itu Menkes mengimbau masyarakat aksi CERDIK yaitu dengan melakukan ;

1) Cek kesehatan secara teratur untuk mengendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak beresiko mudah sakit, periksa tensi darah, gula darah, dan kolestrol secara teratur

2) Enyahkanlah asap rokok dan jangan merokok

3)Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari seperti berolah raga, berjalan kaki, membersihkan rumah,. Upayakan dilakukan dengan baik, benar, teratur, dan terukur.

4) Diet yang seimbang dengan konsumsi makanan yang sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah dan sayur minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, hindari makanan dan minuman yang manis atau berkarbonasi.

5) Istirahat

6)Kelola stress dengan baik dan benar.

“Kepada para penyandang diabetes saya mengimbau agar selalu hidup sehat dan teratur mengikuti pengobatan dengan tepat dengan tepat dan benar. Segera daftarkan diri menjadi peserta JKN,” pesan Menkes. (lasman simanjuntak)

Foto oleh : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline

Tinggalkan Balasan