Spread the love

diabetes4Jakarta, BeritaRayaOnline,-Banyak orang terlambat mengenali diabetes. Data menyebutkan 1 dari 2 orang dengan diabetes tidak tahu bahwa dia penyandang diabetes.

Akibatnya kata Menkes Nila F Moeloek, sering ditemukan penderita diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti jantung, stroke, infeksi kaki yang berat dan berisiko diamputasi serta gagal ginjal stadium akhir.

“Begitu banyak penyakit yang disebabkan oleh diabetes. Maka kita menyebutnya diabetes adalah ibunya penyakit,” kata Menkes pada puncak Hari Kesehatan Dunia Kamis (7/4/2016). Tema global hari kesehatan dunia adalah diabetes dengan sub tema diabetes superhero.

Diakui Menkes 90 persen penderita diabates diseluruh dunia merupakan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat dan sebetulnya dapat dicegah. Gaya hidup kurang sehat itu antara lain kurang olahraga, pola makan yang terlalu banyak garam, gula dan lemak, stress, alkohol dan rokok.

Menkes mengatakan bahwa diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menyedot pembiayaan kesehatan cukup besar. Data klaim BPJS Kesehatan sampai 2015 menunjukkan diabetes dan komplikasinya mencapai 33 persen dari total pengeluaran. Karena itu agenda 2030 dari sustainable development goals menetapkan indikator untuk mengurangi angka kematian prematur penyakit PTM sebanyak 30 persen.

Diabetes sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah akibat gangguan pada pankreas dan insulin. Data Riskesdas 2013 menunjukkan 9,1 juta penduduk Indonesia menderita diabetes.

Cegah Diabetes Sejak Dini

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek meminta seluruh masyarakat untuk mencegah diabetes sejak dini guna mengurangi risiko komplikasi penyakit tersebut pada tahap lebih lanjut.

“Jika bisa dicegah sejak dini maka akan jauh dari risiko komplikasi tersebut pada tahap lebih lanjut,” katanya pada puncak Hari Kesehatan Dunia di Jakarta, Kamis.

Menkes menyebutkan, kerap ditemukan penderita diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti jantung, stroke, infeksi kaki serta gagal ginjal stadium akhir.

Menkes mengatakan bahwa sebagian besar penderita diabates di seluruh dunia menderita penyakit tersebut akibat gaya hidup yang kurang sehat yang seharusnya dapat dicegah.

“Misalnya kurang olahraga, pola makan yang terlalu banyak garam, terlalu banyak gula serta akibat terlalu banyak lemak, stres, alkohol dan rokok,” katanya.

Diabetes, kata dia, merupakan penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah akibat gangguan pada pankreas dan insulin.

Berdasarkan Data Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa sekitar 9,1 juta penduduk Indonesia menderita diabetes.

Dalam program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terdapat target untuk menurunkan angka diabetes yang termasuk dalam penyakit tidak menular hingga hanya ada sepertiga jumlah individu dengan diabetes.

Selain itu, tema global yang diangkat pada Hari Kesehatan Sedunia yang jatuh setiap 7 April kali ini adalah Diabetes.

Karenanya, menkes mengingatkan seluruh masyarakat mengenai pentingnya tindakan pencegahan penyakit ini.

Penderita Tahap Lanjut
Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang diabetes yang berusia 18 tahun di
seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan Diabetes tidak
tahu bahwa dia penyandang Diabetes.
Oleh karena itu, sering ditemukan penderita Diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti; serangan jantung, stroke, infeksikaki yang berat dan berisiko amputasi, serta gagal ginjal stadium akhir.
“90% penderita diabetes diseluruh dunia merupakan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh
gaya hidup yang kurang sehat dan sebetulnya 80% dapat dicegah, ujar Menteri Kesehatan
RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) pada pembukaan Dialog Interaktif Hari
Kesehatan Sedunia 2016 di Jakarta Selatan (7/4/2016).
Acara Hari Kesehatan Sedunia bertepatan dengan tanggal berdirinya Organisasi
Kesehatan Dunia atau WHO yang diperingati setiap tanggal 7 April. Tema global yang dipilih oleh WHO adalah Diabetes dengan sub tema Diabetes Superhero.
Sementara untuk tema nasional untuk tahun ini adalah Cegah, Obati, Lawan Diabetes.
Diabetes sendiri merupakan penyakit yang disebakan oleh tingginya kadar gula darah akibat gangguan pada pankreas dan insulin.
Di Indonesia, data Riskesdas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi Diabetes di Indonesia dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar sekitar 9,1 juta pada tahun 2013.
Data International Diabetes Federation tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta. Seperti kondisi
di dunia, Diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia.
Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa Diabetes
merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah Stroke (21,1%) dan penyakit Jantung Koroner (12,9%).
Bila tak ditanggulangi, Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias, dan kematian dini.
Berdasarkan data World Economic Forum April 2015, potensi kerugian akibat Penyakit Tidak Menular di Indonesia pada periode 2012-2030 mencapai 4,47 triliun
dolar, atau 5,1 kali PDB 2012.
Besarnya pembiayaan kesehatan akibat Diabetes tampak dari klaim BPJS sampai tahun 2015. Ternyata Diabetes dan
komplikasinya adalah salah satu kelompok klaim terbesar untuk biaya catastrophic JKN, yaitu 33 % dari total pengeluaran. Itulah sebabnya, Agenda 2030 dari Sustainable Development Goals
(SDGs) menetapkan indikator runtuk mengurangi angka kematian prematur dari Penyakit Tidak Menular (PTM) salah satunyaDiabetes sebanyak sepertiga pada tahun 2030.
Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penyandang Diabetes, keluarga mereka, dan Negara, ujar Menkes.(**/pos kota/antaranews/website kemenkes/lasman simanjuntak)

Tinggalkan Balasan