Jakarta, BeritaRayaOnline,-Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pihak Kementerian Perhubungan akan memberikan izin untuk Bandara Pondok Cabe beroperasi sebagai bandara komersial.
Namun, untuk mencapai rencana tersebut, Jonan mengatakan bahwa harus ada aturan-aturan yang harus diikuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
“Bandara Pondok Cabe saya sudah bilang terserah mau dikelola Angkasa Pura II atau tidak, tapi izinnya mereka harus usul dulu ke saya,” ujarnya kepada KONTAN, belum lama ini.
Saat ini Kementerian Perhubungan tengah menunggu rekomendasi dari pemda setempat dan pihak TNI Angkatan Udara terkait izin pengoperasian Bandara Pondok Cabe sebagai bandara komersial. Saat ini, status Bandara Pondok Cabe merupakan milik dari PT Pertamina yang digunakan untuk penerbangan terbatas.
“Bandara Pondok Cabe akan diberi izin asalkan ikuti peraturan yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan. Kalau tidak ikuti aturan kami ya tidak akan diberi izin,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kemenhub sudah melakukan pertemuan untuk membahas perubahan status Bandara Pondok Cabe. Pertemuan itu melibatkan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Pelita Air Service selaku operator Bandara Pondok Cabe saat ini, Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) dan TNI AU.
Garuda Layani 6 Rute
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah mendapat restu dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk beroperasi dari Bandara Pondok Cabe.
Pada tahap awal perseroan akan membuka enam rute baru di bandara tersebut. Saat ini perseroan terus melakukan pembahasan tripartit dengan PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya PT Pelta Air.
Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo menyatakan, pembukaan rute baru ini akan meningkatkan kapasitas bisnis perseroan.
āRute-rute tersebut di antaranya ke wilayah Jawa Tengah, Kalimantan bagian selatan, dan Sumatera bagian selatan,ā kata Arif dalam keterangan rilisnya di Jakarta.
Berdasar sosialisasi kepada warga sekitar bandara pada 29 Februari lalu, Garuda akan membuka enam penerbangan yaitu menuju Bandar Lampung, Palembang, Pangkalan Bun, Semarang, Yogyakarta, dan Solo pergi-pulang tiap hari. Arif menjelaskan, pesawat Garuda yang akan digunakan untuk Bandara Pondok Cabe nantinya adalah jenis ATR.
Pesawat kecil selama ini tidak bisa beroperasi di bandara-bandara besar karena pergerakan di taxi waynya yang lambat. Sementara, di Lapangan Terbang Pondok Cabe saat ini sudah dilakukan pembenahan yang signifikan di komplek penerbangan seluas 170 hektare. Di landasan pacu sepanjang 2.000 meter telah dipasang lampu-lampu pendaratan dan marka-marka yang baru, serta lapisan aspal juga dipertebal. Ada juga penunjuk arah angin atau windshock yang baru.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menambahkan, pengoperasian Bandara Pondok Cabe sebagai bandara komersial akan menjadi jembatan penerbangan dari Jakarta ke daerah berkembang, guna mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional melalui percepatan arus lalu lintas manusia dan barang (kargo).
āPengoperasian Bandara Pondok Cabe merupakan hasil kerja sinergi antar-BUMN yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kapasitas bisnis BUMN sendiri,ā kata Budi.(dari berbagai sumber/eykel lasforest simanjuntak)
Fotografer by : Jhonnie Caastro