
Menurut Dirut Jasa Marga Adityawarman, kemacetan itu terjadi bukan karena pihak Jasa Marga tidak siap mengantisipasi kepadatan. Namun karena para pemudik sudah terlena dengan adanya tol baru tersebut sehingga melupakan adanya jalan Pantura yang lebih lancar.
Menurutnya, jika pemudik pandai, mereka bisa keluar melalui Gerbang Tol Pejagan lalu lanjut lewat Pantura untuk mempersingkat waktu perjalanan.
āKarena itu ya mungkin terlalu nikmatnya sampai Brexit. Kalau orang yang pandai pasti dia memilih keluar di (Gerbang Tol) Pejagan karena pasti lebih cepat. Tahun depan kalau belum bisa sampai Pekalongan (Tol Transjawa) mungkin kita akan stop. Lalu akan kita keluarkan di (Gerbang Tol) Kanci dan Pejagan,ā kata Adityawarman, Sabtu (9/7/2016), seperti dikutip detik.com dan lontaranews.com.
Lebih jauh Adityawarman menambahkan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, apa yang terjadi di Brexit juga terjadi di Cikopo. Namun saat itu pihaknya sudah mengantisipasi dengan langsung memecah lalin ke jalur tengah dan selatan. Sedangkan tahun ini banyak pemudik yang tidak mau keluar tol sehingga penumpukan terjadi di Brexit.
āDari tahun-tahun sebelumnya kan yang di Cikopo sama (dengan Brexit). Tapi kita bisa mengatur kapan lewat utara, tengah dan selatan. Yang kemarin itu mungkin karena pemakai jalan merasa Brebes Timur itu jarak yang cukup jauh sehingga dikeluarkan saja tidak mau, maunya ke Brebes Timur saja,ā imbuhnya.
Pernyataan Adityawarman tersebut menuai protes netizen. Mereka menilai, Dirut Jasa Marga seharusnya tidak menyalahkan pemudik namun pemerintah yang seharusnya melakukan evaluasi dan minta maaf.
āDirut macam apa ini⦠rakyat pada mati kok ngomongnya ngacau apa dirutnya mau ngrasain matiā¦,ā kata Jamari.
āYang keluar tol pejagan juga macet parah om. Masa pemimpin jasamarga tidak tahu kondisi secara komprehensif,ā kata Yusuf Ardani.
āDi pintu masuk tol tidak ada info tentang kepadatan di tol brexit, jadi memang jasa marga gak ada niat baik, maunya hanya duit.. kalo bisa kalian sportiflah, akui kesalahan.. jangan salahkan pemudik teruss..,ā kata Temboro.
āLho dipikirnya Pantura tidak macet? yang keluar tol kancipun masih kena macet meski hanya 26 jamā¦.. yang jelas traffic manajemen pihak pengelola tol, polisi dan dinas perhubungan pemda setempat tidak sinkronā¦.,ā kata Widigdyono. (Bro-1)
EditorĀ : Pulo Lasman Simanjuntak