Jakarta, BeritaRayaOnline,- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menggelar Pameran Transportasi dan Infrastruktur Indonesia 2016. Pameran tersebut rencananya akan diselenggarakan di Gedung Smesco pada 16-18 September 2016.
Ketua Penyelenggara Pameran Transportasi dan Infrastruktur Indonesia 2016, Suroyo Alimoeso saat memberikan kata sambutan dalam acara Sarasehan dan Launching Pameran Transportasi dan Infrastruktur Indonesia 2016, diĀ Balai Kartini di Jakarta, Rabu (11/5/2016) mengatakan kegiatan pameran transportasi tahun ini berbeda dengan dua pameran sebelumnya. Berbeda, lanjutnya, karena tahun ini pameran transportasi didukung oleh Kementerian PUPR.
Dalam acara Sarasehan dan Launching Pameran Transportasi dan Infrastruktur Indonesia 2016 turut hadir Kepada Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak, Kepala Sub Direktorat Standar dan Pedoman Direktorat Preservasi Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Atyanto Busono, Ketua Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan Dwi Budi Sutrisno dan lainnya.
Ia pun berharap, kegiatan pameran tersebut dapat mewujudkan sinergitas yang handal antara transportasi dan infrastruktur. Karena sinergitas yang baik antara infrastruktur dan transportasi dapat mendukung berjalannya roda perekonomian bangsa menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera.
Hermanto Dardak mengakui, dalam membangun infrastruktur untuk lima tahun ke depan, Kementerian PUPR melihat bahwa tingkat kompetitif jalan masih perlu ditingkatkan secara signifikan. Dengan infrastruktur jalan yang kompetitif maka dapat mempercepat waktu tempuh.
āKalau kita bicara kemacetan, kita 100 kilometer ditempuh 2,5 jam namun di Malaysia hanya 1,5 jam,ā katanya.
Dwi Budi Sutrisno mengatakan jika transportasi lancar maka akan mendorong investor untuk menanamkan modal serta meningkatkan investasi. Sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lanjutnya, sebaliknya, jika sarana transportasi suatu daerah mengalami kegagalan dan hambatan seperti macet, maka bukan mustahil berdampak pada melambatnya perekonomian daerah tersebut.
Staf Ahli Menteri PUPR bidang Ekonomi dan Investasi, Ridho Matari IchwanĀ mengatakan, dalam 10 tahun ke depan telah disepakati ASEAN Transport Strategic Plan 2016-2025. Kesepakatan tersebut menekankan pada kepentingan peningkatan konektivitas, efesiensi, integritas, keselamatan dan transportasi berkelanjutan. Untuk mendukung perkuatan daya saing ASEAN dan pertumbuhan pembangunan regional.
Ia menegaskan, Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan telah berkomitmen untuk mewujudkan ketersediaan infrastruktur, sarana, prasarana transportasi dan menjamin konektivitas termasuk wilayah perbatasan guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan di seluruh Indonesia. Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, sistem kereta api perlu disediakan untuk menjamin kelancaran, keselamatan, keterpaduan dan juga daya saing. (**/ sumber berita/foto/ www.pu.go.id/11/5/2016/lasman simanjuntak)
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak