Spread the love
????????????????????????????????????

Pasaman Barat, BeritaRayaOnline– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memprioritaskan gerakan integrasi jagung-sawit sejuta hektar untuk petani rakyat atau petani plasma ketimbang perusahaan. Namun apabila petani plasma tidak mampu mengisi sejuta hektar tersebut, maka sisanya akan dikerjasamakan dengan perusahaan.

“Kita belum menghitung porsi pembagian antara perusahaan dan petani plasma. Namun, jika petani plasma bisa mengisi lahan satu juta hektar untuk integrasi sawit-jagung, maka perusahaan tidak perlu ikut lagi. Karena dengan integrasi ini pendapatan petani akan meningkat drastis,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman di Desa Jambak Selatan Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat dibarengi panen jagung di atas lahan 4.800 hektar, Jum’at (27/5/201).

Mentan Amran panen jagung di lahan sawit di Desa Jambak Selatan Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat

Teks Foto :Mentan Amran panen jagung di lahan sawit di Desa Jambak Selatan Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat

Peningkatan tersebut disebabkan, selain menunggu sawit baru hasil replanting tumbuh dan menghasilkan buah, petani juga bisa menikmati panen jagung per tiga bulan.

“Selama periode sawit tersebut belum produktif, sampai dengan umur 3-4 tahun, petani sawit belum memiliki pendapatan dari hasil sawitnya. Dan hasil dari jagung ini yang nanti bisa dinikmati petani sawit,” ujar Mentan Amran.

Mentan juga bertekad membangunkan lahan-lahan tidur menjadi objek produksi pangan. Jangan sampai lahan untuk pangan beralihfungsi menjadi kawasan lain karena terbengkalai.

Lahan-lahan tersebut tersebar di Sumatra dan Kalimantan, tetapi ia tidak menyebut pemetaannya secara terperinci.(***/sumber berita/foto/pertaniantoday.com/30/5/2016/lasman)

Editor  : Pulo Lasman Simanjuntak

Tinggalkan Balasan