Spread the love

pintutolbrebesSubang, BeritaRayaOnline,-Operator jalan Tol Trans-Jawa berupaya meningkatkan kapasitas ruas dan pelayanan jalan bebas hambatan dari Jakarta hingga Brebes Timur.

Peningkatan tersebut dilakukan antara lain dengan menambah jumlah gardu tol, menerapkan sistem integrasi tol, serta peningkatan kapasitas konstruksi tol.

Di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) misalnya, peningkatan dilakukan menghadapi lonjakan lalu lintas pada masa liburan 5-8 Mei 2016.

Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya  (LMS) Hudaya Arryanto mengatakan, arus kendaraan keluar dari wilayah Jakarta dan sekitarnya melalui Tol Cipali pada masa liburan 5- Mei diprediksi mencapai sekitar 30.000 kendaraan per hari atau meningkat dua kali lipat dari volume normal yang berkisar 12.000-5.000 kendaraan per hari.

”Kami melakukan persiapan di lapangan antara lain dengan membuka maksimal gerbang tol utama sesuai fluktuasi lalu lintas, yaitu 15 gardu di Gerbang Tol (GT) Cikopo dan 11 gardu di GT Palimanan, ditambah enam gardu satelit tambahan,” katanya, seusai kunjungan media Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR di Subang, Jawa Barat,Senin(25/4/2016).

PT LMS juga mengantisipasi mudik lebaran tahun ini dengan mengintegrasikan sistem pembayaran Tol Cipali dan Tol Jakarta-Cikampek yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk.tolbrebesdua

Di tempat yang sama, Direktur Operasi PT Jasa Marga Christantio Prihambodo mengatakan, integrasi antara PT Jasa Marga dan PT LMS melalui integrasi gardu tol. Artinya, gardu Tol Cikopo milik PT LMS ketika musim mudik tiba, untuk sementara tidak akan difungsikan.

”Proses integrasi ini direncanakan selesai pada minggu kedua, yakni menjelang arus mudik Lebaran 2016. Dengan adanya integrasi ini, para pengendara asal tujuan perjalanannya terus ke arah Jawa,” ucapnya.

Pengintegrasian transaksi Tol Jakarta-Cikampek hingga Palimanan diharapkan menjadi lebih efisien dalam hal waktu. Artinya, pengguna tol akan membayar tol satu kali transaksi di Palimanan dengan tarif Rp109.500.

 

Bakal Naiktolbrebestimur

Wakil Direktur Utama PT LMS Hudaya Arryanto memprediksikan, arus kendaraan yang melintas di Tol Cipali pada long weekend 5-8 Mei nanti, bakal naik. Bisa jadi prediksinya mirip saat arus mudik dan balik pada Juni-Juli depan. Frekuensi kendaraan diperkirakan naik dua sampai empat kali dari normal.

“Kami perkirakan, arus kendaraan di Tol Cipali naik sejak Rabu sore (4 Mei) hingga Jumat (6 Mei). Dengan prediksi peak traffic yang masuk di Gerbang Tol (GT) Cikopo mencapai sekitar 30 ribu kendaraan per hari, atau dua kali lipat dari volume normal yang berkisar 12.000-15.000 kendaraan per hari,” papar Hudaya di kantor operasional LMS, Subang, Jawa Barat, Senin (25/4).

Sedangkan untuk arus balik menuju Jakarta, kata Hudaya, bakal terkonsentrasi sejak Sabtu siang (7 Mei) hingga Senin dinihari (9 Mei). Perkiraan puncak traffic yang keluar melalui GT Cikopo mencapai 38 ribu kendaraan per hari. Atau 2,5 kali volume normal”, papar Hudaya.

Hudaya menjelaskan, LMS mengantisipasi hal tersebut dengan sejumlah persiapan di lapangan, antara lain dengan membuka maksimal gerbang-gerbang tol utama sesuai fluktuasi lalu lintas, yaitu 15 gardu di GT Cikopo dan 11 gardu di GT Palimanan.

Ditambah lagi 6 gardu satelit tambahan, petugas tol di dua gerbang tol tersebut juga ditambah dari semula 90 personil menjadi 140 personil. Tak ketinggalan ditambahkan juga persediaan uang kecil untuk kembalian pembayaran tol. “Masyarakat dapat membantu mempercepat transaksi di gerbang-gerbang tol Cipali dengan mempersiapkan uang pas, atau dengan membayar secara non-tunai menggunakan Kartu Flazz BCA,” ungkapnya.

Sebagai informasi, LMS telah menerapkan sistem pembayaran non-tunai di ruas tol Cipali sejak akhir Maret lalu. LMS menjalin kerjasama dengan Bank Central Asia (BCA) untuk penggunaan Kartu Flazz sebagai salah satu alat pembayaran di gardu tol Cipali. Sistem pembayaran elektronik yang dibangun LMS bersifat terbuka dan multibank. Ke depan LMS akan memperluas kerjasama e-payment dengan bank-bank yang memiliki ijin penyelenggaraan pembayaran elektronik. Integrasi Sistem Pembayaran Tol Cipali dan Jakarta-Cikampek

Persiapan yang lebih besar lagi tengah dilakukan oleh LMS untuk mengantisipasi arus mudik/balik Lebaran di bulan Juni-Juli 2016 yang diperkirakan membawa lonjakan traffic Cipali hingga empat kali lipat kondisi normal. Untuk memperlancar arus lalu lintas, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU-Pera telah menginstruksikan kepada LMS dan Jasa Marga untuk mengintegrasikan sistem pembayaran tol pada jalan tol Cipali dan jalan tol Jakarta-Cikampek serta Jalan tol Cipularang-Padaleunyi (Purbaleunyi).

Proses integrasi ini, kata Hudaya, direncanakan selesai pada minggu kedua Juni 2016, yakni menjelang arus mudik Lebaran 2016. Dengan adanya integrasi ini para pengendara yang asal-tujuan perjalanannya menerus hanya perlu melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol tujuan, dan tidak lagi perlu bertransaksi di GT Cikopo, sehingga diharapkan mampu mengurai antrian kendaraan secara optimal.

Konsekuensinya, antrian kendaraan pemudik diprediksi akan bergeser ke GT Palimanan. Untuk mengantisipasinya, saat ini LMS sedang membangun perluasan GT Palimanan dari semula 11 gardu menjadi 23 gardu yang terdiri atas gardu-gardu permanen dan gardu satelit.

“Kami berupaya untuk mensukseskan program integrasi ini sesuai amanat pemerintah. Bersama-sama Jasa Marga, secara intensif kami lakukan koordinasi dan penyesuaian sistem, prosedur operasional serta peralatan tol, baik untuk pembayaran tunai maupun e-payment agar integrasi dapat terlaksana tepat waktu,” katanya.

Pertengahan Juni 2016

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) siap mengintegrasikan sistem pembayaran jalan tol pada pertengahan Juni 2016.

Ruas jalan tol yang akan menerapkan sistem ini adalah jasamargaatuJakarta-Cikampek-Palimanan hingga Brebes Timur.

LMS merupakan operator jalan tol Cikampek-Palimanan/Cipali, sedangkan Jasa Marga mengelola jalan tol Jakarta-Cikampek. Sementara Pejagan-Pemalang termasuk Brebes Timur dikelola PT Waskita MNC Trans Jawa Toll Road.

Wakil Direktur Utama ‎LMS Hudaya Arryanto mengungkapkan, pemerintah telah mengamanatkan penyatuan sistem pembayaran tol ‎di dua klaster. Klaster I, ia menuturkan, jalan tol Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan (Cipali). Sementara klaster II dari Cipali, Kanci-Pejagan, sampai Brebes.

“Semuanya harus terintegrasi sebelum arus mudik Lebaran. Jadi kita harus mengejar tugas ini‎. Targetnya pertengahan Juni 2016,” ujar dia saat berbincang dengan wartawan di Subang, Jawa Barat, Senin (25/4/2016).

Arry menuturkan, jalan tol Jakarta-Cikampek yang terintegrasi mencakup Cikampek-Padalarang, Cipularang-Padaleunyi. ‎Jadi total ada empat ruas yang akan disatukan pembayaran tolnya.

“Kita juga mengintegrasikan metode pembayaran dari dua bank, yakni pembayaran elektronik dari Bank Mandiri serta Bank BCA. Ini perintah Kementerian PUPR, jadi nanti melayani metode pembayaran tunai dan elektronik,” tutur dia.

Dengan integrasi ini, kata Arry, para pengendara yang asal tujuan perjalanannya jauh hanya melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol tujuan saja. Tidak perlu bertransaksi di Gerbang Tol (GT) Cikopo, sehingga diharapkan membayar mampu mengurai antrean kendaraan secara optimal.

“‎Nanti di GT Cikopo tidak ada lagi transaksi, mereka tinggal lewat. Pengguna kendaraan bisa mengambil tiket dan membayarnya di GT gerbang tol tujuan akhirnya,” kata dia.

Direktur Operasional PT Jasa Marga Tbk, Christianto Priambodo mengungkapkan, perusahaan akan bekerja sama dengan pihak Waskita Toll Road saat penyatuan pembayaran ini. JSMR mengelola konsesi jalan tol Palimanan-Kanci, sedangkan Kanci-Pejagan-Pemalang oleh Waskita.

“Tapi saat Lebaran, integrasi sudah bisa sampai Brebes Timur. Jadi yang dari GT Mertapada langsung saja bayar sekali di Brebes Timur, jadi bisa hilangkan 3 barrier dari dua ruas ini karena dari Kanci-Brebes Timur sepanjang 26 km total ada 25 gardu,” ujar Christianto.

Integrasi di klaster I, Christianto menambahkan, pengemudi dapat membayar tol untuk ruas jalan Jakarta-Cikampek-Palimanan dengan tarif Rp 109.500 ‎per sekali jalan. Rinciannya, Rp 13.500 untuk rute Jakarta-Cikampek dan tol Cipali Rp 96 ribu.

“‎Jadi jangan kaget kalau lewat ruas tol klaster I tarifnya Rp 109.500. Sedangkan klaster II masih uji kelayakan, dan belum menghitungnya. Kan belum tahu apa ada perubahan tarif atau tidak,” ucap Christianto.

Kepala Cabang Jalan Tol Cipali Suyitno mengatakan, klaster I, Jakarta-Cikampek, Cikopo Palimanan akan menjadi ruas jalan tol pertama ‎di Indonesia yang menerapkan penyatuan sistem pembayaran.

“Iya Jakarta-Cikampek-Palimanan kalau sukses diuji coba, akan jadi tol pertama di Indonesia yang mengimplementasikan integrasi pembayaran ini,” kata Suyitno.

Tambah 12 Gardu Tol

Operator jalan tol Trans-Jawa berupaya meningkatkan pelayanan jalan bebas hambatan dari Jakarta hingga Brebes Timur melalui pengintegrasian transaksi pembayaran jalan tol hingga penguatan dan perbaikan struktur jalan. Layanan ini diharapkan dapat optimal saat musim mudik Lebaran 2016. Pengintegrasian pembayaran tol akan dilakukan dalam dua klaster. Klaster pertama adalah tol Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan (Cipali), Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), dan Purbaleunyi. Klaster kedua adalah tol Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, dan Pejagan-Brebes Timur.

Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator tol Cipali, Hudaya Arryanto mengungkapkan, pihaknya akan menambah 12 gardu tol di gerbang tol Palimanan dari sebelumnya 11 lajur menjadi 23 lajur. Penambahan gardu tol ini sebagai upaya antisipasi kemacetan dari rencana pengintegrasian pembayaran jalan tol yang akan direalisasikan pada 13 Juni 2016.

“LMS akan tambah gardu di tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dari 11 lajur menjadi 23 lajur, termasuk tujuh gardu satelit. Kami juga tambah gardu di gerbang tol Sumber Jaya dari tiga menjadi lima gardu,” ungkap dia di Subang, Jawa Barat, Senin (25/4/2016).
Dia menambahkan, penambahan lajur transaksi di gerbang tol Palimanan sudah mulai dilakukan pada pertengahan April 2016 dan ditargetkan rampung pada pertengahan Juni 2016. Penyelesaian ini juga diupayakan sebelum pengintegrasian transaksi tol diberlakukan pada 13 Juni 2016.

Menurut dia, pengintegrasian transaksi ini mengharuskan seluruh gerbang tol yang dimiliki kedua badan usaha jalan tol tersebut. LMS saat ini memiliki tujuh gerbang tol dengan 62 gardu tol yang melayani sekitar 30 ribu kendaraan per hari. Adapun PT Jasa Marga Tbk sebagai operator Jakarta-Cikampek, Cipularang, dan Purbaleunyi memiliki 25 gerbang tol dan 169 gardu tol yang melayani sekitar 340 ribu kendaraan per hari.

“Selain itu, metode pembayaran tol secara tunai dan elektronik juga harus diintegrasikan. Saat ini Jasa Marga untuk pembayaran elektronik bekerja sama dengan Bank Mandiri maupun anggota Himbara, sedangkan LMS degan BCA,” kata dia.

Selain empat ruas tol tersebut, lanjut dia, pengintegrasian transaksi tol juga direncanakan diberlakukan di ruas tol Palimanan- Kanci, Kanci-Pejagan, dan Pejagan-Brebes Timur. Ruas-ruas tol ini masuk dalam klaster kedua serta dikelola oleh PT Jasa Marga Tbk dan PT Waskita Toll Road.

Di tempat yang sama, Direktur Operasi Jasa Marga Christantio Priambodo mengungkapkan, pengintegrasian transaksi tol Jakarta-Cikampek hingga Palimanan membuat pengguna jalan tol membayar tol satu kali di Palimanan dengan tarif sebesar Rp 109.500. Rinciannya tol Jakarta-Cikampek Rp 13.500 dan tol Cipali Rp 96.000. “Sedangkan yang ke arah Bandung, pengguna bayar saat keluar,” ujar dia.

Christantio menambahkan, untuk tarif tol dari Palimanan hingga Brebes Timur belum bisa diketahui. Hal itu karena perlu adanya penyesuaian tarif di tol Palimanan-Kanci dan belum terbitnya surat penetapan tarif di tol Pejagan-Brebes Timur yang saat ini masih dalam uji kelayakan dan operasi.

Sementara itu, PT Semesta Marga Raya, operator tol Kanci-Pejagan, saat ini tengah memperbaiki jalan tol tersebut yang mengarah ke Semarang (jalur A). Berdasarkan pantauan Investor Daily, separuh jalan tol tersebut tengah diperbaiki dengan membongkar beton dan diganti dengan rigid pavement. Perbaikan ini ditargetkan rampung pada pertengahan Juni 2016.
Kepala Cabang Tol Integrasi Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang Zulmarlian Iskandar menuturkan, tol Kanci-Pejagan jalur A akan diselesaikan dengan pengaspalan pada pertengahan Juni 2016. Hingga saat ini progres pengaspalan sudah 48%. Adapun progres pembongkaran beton sudah 97% dan pengecoran sudah 77%.

“Nantinya ada dua kali pengaspalan, masing-masing setebal 5 cm, sehingga nanti ketebalan sampai 10 cm. Tahap pertama diselesaikan sebelum Lebaran dan akan dilanjutkan setelahnya,” kata dia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan, hampir 80% dari panjang 35 km ruas tol Kanci-Pejagan harus diperbaiki. Untuk perbaikan jalur A (arah Kanci ke Pejagan) perbaikannya telah dimulai sejak 4 Desember 2015 dan berakhir Juni 2016. Sedangkan jalur B (arah Pejagan ke Kanci) perbaikannya baru akan dimulai 31 Maret 2017.

“Karena ini (jalur A) yang lebih parah, dulu kan kita waktu mau mudik tahun lalu ke sini dan sedang diperbaiki tapi ternyata tidak total lalu diambil alih Waskita (Karya) dan Adhi (Karya) lalu diperbaiki total,” ujar dia.(***/dbs/lasman simanjuntak)

Foto-foto oleh : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline

 

Tinggalkan Balasan