Spread the love

genapJakarta,BeritaRayaOnline,– Penerapan kebijakan ganjil-genap sebagai pengganti 3 in 1 mulai akan diterapkan uji cobanya pada 27 Juli 2016 mendatang. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ganjil genap hanya bersifat sementara sehingga pengawasannya pun dilakukan secara manual oleh pihak kepolisian, dalam hal ini adalah Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

“Pengawasannya manual karena kan sementara. Kalau yang asli kan Electronic Road Pricing (ERP), mungkin hari ini saya tandatangani Pergub-nya Mudah-mudahan besok atau lusa sudah lelang,” ujar Basuki di Balai Kota, Senin (25/7/2016).

Ia mengatakan, ganjil genap hanya bersifat sementara karena tujuan utamanya adalah menerapkan ERP. Namun bukan berarti pelaksanaan ganjil genap ini juga tidak dipersiapkan dengan matang. Salah satunya untuk pengawasan, pihak kepolisian sudah memiliki beberapa upaya, diantaranya saat lampu merah, mobil akan dicek STNK dan disesuaikan dengan plat nomornya.

Sanksi untuk mereka yang melanggar ganjil genap pun sudah disiapkan, yakni berupa teguran dari pihak kepolisian terlebih dahulu. Namun menurutnya, dari pengalaman yang sudah dilakukan di kota-kota di dunia, penerapan ganjil genap bisa mengurangi kemacetan hingga 20 persen.

“Walaupun ganjil genap ada 50 persen, prakteknya itu tidak bisa 50 persen karena kurang volumenya, paling hanya 20 persen. Saya kira ya, makanya kita uji coba. Tergantung beli mobilnya berapa. Kalo malsuin kan dia takut pidana,” terangnya.

Oleh karena itu, penerapan ERP merupakan metode yang tepat untuk menekan jumlah kendaraan sehingga bisa mengurangi kemacetan. Setidaknya dengan menerapkan ERP pihaknya bisa menekan hingga 80 persen, tergantung tarif yang diterapkan. Hal ini terntu berbeda dengan ganjil genap yang tidak bisa seperti itu.

“Misalnya saya. Untuk siasati apa saya beli mobil lagi? Tidak dong. Saya kan pejabat pemerintah, pakai plat merah saja. Kalau yang punya duit langsung beli dua mobil, tidak bisa diharapkan. Ganjil genap kan dibagi setengah-setengah, diharapkan berkurang setengah. Saya kira macet akan mirip saja, makanya ERP paling efektif. Begitu ERP ada, tidak ada cerita ganjil genap,” pungkasnya. (suarapembaruan.com/bro-4)

Editor : Walter Manuhutu

Tinggalkan Balasan