Spread the love
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Muhammad Syakir didampingi Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Astu Unadi sedang melihat areal tanam jagung yang akan ditinjau Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis (23/6/2016) di Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. (Foto : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Muhammad Syakir didampingi Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Astu Unadi sedang melihat areal tanam jagung yang akan ditinjau Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis (23/6/2016) di Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. (Foto : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline)

Tangerang, BeritaRayaOnline,-Guna mendukung tercapainya swasembada jagung, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian telah merekayasa tiga prototipe alsin yang terdiri dari mesin panen multi komoditas jagung dan padi dengan kapasitas 3 jam/ha, mesin olah tanah amphibi kapasitas 3,5 jam/ha yang dapat digunakan secara bersamaan setelah jagung dipanen, dan mesin penanam jagung kapasitas 8 jam/ha.

“Ketiga mesin tersebut dapat dioperasikan secara bersamaan sehingga akan mempercepat waktu budidaya dan meningkatkan indeks pertanaman jagung,” jelas Ustu Unadi, Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBPMP) , Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian dalam press release yang disampaikan kepada BeritaRayaOnline di Kantor BBPMP di Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (23/6/2016).

Dijelaskannya lagi, mesin pemanen multi komoditas (multicrops combine harvester)dapat digunakan untuk memanen jagung atau padi, sekaligus memasukkan hasil panen ke dalam karung dalam satu operasi.

“Mesin ini menggunakan roda krepyak (crawler) dari karet yang dapat digunakan untuk lahan agak basah maupun lahan kering, digerakkan oleh motor diesel 41 PK, dilengkapi dengan rangkaian pisau potong dan perontok yang dapat disetel untuk merontokkan jagung atau padi.,” katanya.

Mesin pengolah tanah amphibi menggunakan baja rotari dengan roda krepyak (crawler) dari karet, dapat digunakan untuk lahan tergenang/lahan kerinf dalam sekali olah sehingga menghemat waktu, bahan bakar, dan tenaga kerja.

Fungsinya untuk mengolah tanah dan sekaligus mencacah sisa jerami padi, jagung, dan gulma serta mencampur dengan tanah, sehingga akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah.Menggunakan motor diesel 60 PK, bajak rotari, dan pisau pencacah biomassa untuk pengolahan tanah yang sekaligus mencacah jerami dan sisa tanaman. Dilengkapi penyemprot dekomposer guna mempercepat proses dekomposisi biomassa.

Sedangkan mesin penanam biji-bijian ditarik traktor roda dua yang dapat digunakan untuk menanam jagung atau kedelai pada lahan kering dengan jumlah baris tanaman 2 baris untuk jagung dan 3 baris untuk kedelai. Mesin ini dirancang untuk mampu digunakan pada tanah yang bergelombang (tidak rata).Kapasitas mesin ini adalah 8 jam/ha.

Menurut Ustu Unadi, ketiga prototipe alsintan yang didemokan dan launching hari ini (Kamis, 23 Juni 2016) oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman khusus dirancang untuk mendukung program bantuan alsintan Kementerian Pertanian ditahun yang akan datangĀ  dan sudah diminati beberapa industri alsintan dalam negeri untuk pabrikasi dan penggandaannya melalui lisensi.

“Balitbangtan sudah dan akan terus bersinergi dengan mitra dan eselon satu yang lain untuk menyiapkan tenaga terampil di bidang mekanisasi pertanian melalui pelatihan pengoperasian, perbaikan, perawatan, dan pengelolaan alsintan agar lebih mengoptimalkan pemanfaatan alsintan bantuan Kementan,” ujarnya.(Bro-1)

EditorĀ Ā Ā  : Pulo Lasman Simanjuntak

 

Tinggalkan Balasan